Mengenal Metode Valuasi dalam Generally Accepted Valuation Principles

Dalam keuangan, valuasi adalah suatu proses estimasi menentukan nilai moneter. Kegiatan ini dilakukan oleh seorang professional atau penilai untuk menentukan harga wajar atau biaya properti seperti bangunan, pabrik, tanah, dll yang perlu dilakukan penilaian. Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap akuntan bersertifikat untuk memahami prinsip-prinsip dasar penilaian.

Valuasi merupakan suatu proses menentukan penilaian harga penjualan atau faktor pendapatan saat ini dari suatu entitas. Nilai suatu entitas tergantung pada masa pakai, efisiensi, struktur, pemeliharaan, lokasi, bunga bank, dll. Proses perhitungan ini untuk estimasi nilai properti atau aset lain untuk tujuan tertentu misalnya pembelian, penjualan, audit atau perpajakan.

Pendapatan, aset, modal, dan manajemen perusahaan merupakan aspek-aspek yang dinilai dalam metode valuasi. Hal ini menjadi penting bagi perusahaan apabila perusahaan akan melakukan akuisisi. Dengan adanya valuasi, perusahaan bisa menetapkan harga yang sesuai.

Faktor-faktor yang memengaruhi dalam menentukan valuasi perusahaan

  1. Aset

Semakin banyak aset yang dimiliki perusahaan, maka semakin tinggi pula valuasinya. Beberapa contoh aset yang dihitung dalam pengukuran valuasi adalah bangunan dan mesin produksi.

  1. Pendanaan

Faktor lain yang memengaruhi valuasi perusahaan adalah pendanaan. Ini merupakan faktor yang sangat penting dalam pengukuran valuasi. Valuasi akan semakin tinggi jika dana yang masuk dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan perusahaan. Sebaliknya, apabila pendanaan hanya membuat perusahaan jalan di tempat atau justru tidak berkembang, maka valuasinya pun rendah.

  1. Stabilitas Perusahaan

Perusahaan dengan tingkat penjualan yang stabil bisa dipastikan valuasinya akan tinggi. Sebab, tingkat penjualan berhubungan erat dengan laba perusahaan. Makin tinggi tingkat penjualan, maka makin besar laba yang didapat.

  1. Persaingan dalam Industri

Valuasi juga dipengaruhi oleh keberadaan perusahaan kompetitor. Jika suatu perusahaan memiliki performa yang lebih baik dibanding pesaingnya, maka valuasinya pun akan naik.

  1. Kualitas Sumber Daya Manusia

Berikutnya, valuasi perusahaan juga dapat dipengaruhi oleh kualitas SDM, karena SDM yang berkualitas akan berpotensi membantu meningkatkan performa perusahaan.

  1. Kesuksesan Model Bisnis

Faktor terakhir yang memengaruhi valuasi perusahaan adalah kesuksesan model bisnis yang dijalankan. Ketika model bisnis yang dijalankan sukses, maka keuntungan yang didapat perusahaan pun meningkat. Namun, jika model bisnis tidak sukses, konsumen enggan membeli produk hingga berdampak pada keuntungan yang menurun jumlahnya.

 

Mengutip dari detik.com (Suwinto Johan, dkk) berikut ini merupakan faktor yang memengaruhi valuasi untuk merger dan akuisisi, yaitu:

  1. Scarcity

Istilah scarcity merupakan gambaran dari kompetitifnya beberapa industri, sehingga perusahaan yang ingin dijual, menjadi sedikit. Sedangkan, investor yang ingin berinvestasi malah banyak. Walaupun nilai valuasi tak mencapai harga tinggi, namun karena kekuatan antara permintaan dan penawaran, nilai valuasi bisa menjadi tinggi.

  1. Regulasi

Regulator mempunyai peranan yang penting dalam hal transaksi merger dan akuisisi perusahaan untuk memberikan izin atas transaksi yang dilakukan.

Di Indonesia sendiri, pihak regulator dikenal dengan Komisi Pemantau Persaingan Usaha (KPPU). Jika izin industry telah dikeluarkan, maka industry akan menjadi menarik bagi para pelaku usaha dan sebaliknya. Apabila regulator telah mengubah persyaratan modal minimum, maka pelaku usaha juga akan terpaksa berusaha untuk memenuhi persyaratan yang ada.

  1. Waktu Valuasi

Waktu dilakukannya valuasi akan sangat penting, karena menjadi dasar dalam menentukan nilai dan suatu asumsi-asumsi. Masalnya, penentuan tanggal juga perlu melibatkan kesepakatan berbagai pihak.

 

Cara Menghitung Valuasi

  1. Kapitalisasi Pasar

Kapitalisasi pasar akan mencerminkan nilai kekayaan perusahaan saat ini yang menjadi suatu pengukuran terhadap ukuran perusahaan. Semakin besar kapitalisasi pasar yang dimiliki perusahaan, tentu akan semakin besar juga ukuran perusahaan itu.

  1. Profit Multiplier

Metode profit multiplier atau pengganda keuntungan adalah cara di mana nilai perusahaan dihitung dengan mengalikan keuntungan bisnis, atau disebut price to earnings. Di mana harga adalah nilai perusahaan, dan laba berarti keuntungan yang diperoleh perusahaan.

Contohnya, ada perusahaan yang memiliki laba bersih tahunan sekitar Rp1 triliun, dan akan menggunakan kelipatan 5.

Jadi, nilai perusahaan akan dihitung sebagai 5 x 1 triliun = 5 triliun. Meskipun perhitungannya tampak sangat sederhana, cara pengganda laba ini akan lebih rumit seiring dengan pertumbuhan perusahaan dan laba yang berfluktuasi setiap tahun

  1. Discounted Cash Flow (DCF)

Discounted Cash Flow DCF dilakukan dengan cara menghitung nilai sekarang dari arus kas di masa yang akan datang atau present value (PV). Jika asumsi yang digunakan akurat, maka cara DCF akan memberikan hasil valuasi yang baik.

Namun, penggunaan metode DCF juga punya kelemahan yakni mengharuskan kita untuk mengestimasikan arus kas di masa mendatang. Sehingga, akan ada potensi kesalahan dalam perhitungannya.

 

Contoh Valuasi

Berikut ini merupakan contoh perhitungan valuasi dalam (Mampukah IPO Bukalapak capai Kesuksesan IPO Alibaba; Budi Setianto)

Perhitungan valuasi yang mudah bisa dicontohkan pada startup. Cara menghitung valuasi dengan perhitungan modal awal dan suntikan dana investor. Contohnya, ada perusahaan startup yang memiliki nilai awal Rp 20 miliar, lalu ada sebuah venture capital yang menambahkan pendanaan sebesar Rp 20 miliar. Berarti, valuasi startup itu menjadi Rp 40 miliar, dengan kepemilikan saham 50% yang dimiliki venture tersebut.

 

Valuasi adalah kegiatan untuk menilai perusahaan melalui kinerja yang dihasilkan. Sedangkan, profit adalah keuntungan atau laba bersih yang didapatkan suatu perusahaan pada periode tertentu. Penilaian suatu perusahaan tidak didasari dari valuasi saja. Investor akan memepertimbangkan juga bagaimana profit perusahaan sebelum menanamkan modal saham ke perusahaan. Oleh karena itu, ada istilah valuasi saham. Valuasi saham adalah teknik untuk menentukan nilai wajar atau nilai intrinsic dari sebuah investasi. Sehingga valuasi saham akan dibandingkan dengan harga pasar yang ditawarkan.

Jadi, dengan adanya valuasi bermanfaat untuk digunakan ketika mencoba menentukan nilai wajar sekuritas, yang ditentukan oleh pembeli saat bersedia membayar penjual (melakukan transaksi dengan sukarela). Jadi, valuasi penting dilakukan agar pihak perusahaan maupun pelaku bisnis bisa menentukan harga jual perusahaan mereka.

 

TBrights merupakan tax consultant di Indonesia yang saat ini menjadi integrated business service di Indonesia yang dapat memberikan layanan perpajakan dan bisnis secara komprehensif termasuk dalam penyediaan jasa Penilaian.

By Olina Rizki Arizal

Partner

 

Referensi:

https://www.detik.com/jabar/berita/d-6181181/valuasi-pengertian-contoh-faktor-dan-cara-menghitungnya

https://trierconsulting.com/4-jenis-metode-valuasi-perusahaan-yang-bisa-anda-terapkan/

https://link.springer.com/chapter/10.1007/978-3-030-97117-5_2

https://www.toppr.com/guides/principles-and-practices-of-accounting/accounting-as-a-measurement-discipline/valuation-principles/

https://investbro.id/cara-menghitung-valuasi-perusahaan/

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Whatsapp Us
💬 Need Consultation ?
Hello, Can TBrights help you?