Definisi dari Discounted Cash Flow (DCF)
Discounted Cash Flow (DCF) merupakan metode penilaian atau analisis yang digunakan untuk memperkirakan nilai investasi dengan menggunakan arus kas di masa yang akan datang. Hal Ini dapat membantu para investor yang mempertimbangkan keputusannya apakah akan mengakuisisi perusahaan tersebut atau membeli sekuritas. Analisis DCF juga dapat membantu pemilik dan manajer bisnis dalam membuat keputusan penganggaran modal atau pengeluaran operasi. Pada intinya, metode ini digunakan untuk mengestimasikan banyaknya penghasilan di masa depan dengan melihat nilai investasi saat ini.
Fungsi dari Discounted Cash Flow
Salah satu fungsi utama dari discounted cash flow adalah menghitung arus kas diskonto dari suatu bisnis agar bisa meperkirakan nilainya. Rata-rata para investor dan analis keuangan menggunakan metode DCF ini pada saat akan menentukan modal, bernegosiasi merger atau mengambil alih perusahaan.
Pada sebuah bisnis, metode DCF juga digunakan sebagai indikator untuk membuat keputusan terkait investasi tertentu, seperti peluncuran produk baru, membeli unit produksi, dan lainnya. Selain itu, perhitungan discounted cash flow dapat dimanfaatkan untuk memperkirakan nilai-nilai tertentu, seperti harga saham, obligasi, real estate atau investasi sebuah proyek.
Manfaat dari Discounted Cash Flow
Manfaat discounted cash flow adalah untuk memperhitungkan profitabilitas masa depan perusahaan dan memberikan pandangan terkait prospeknya. Analisis DCF juga bermanfaat untuk mengoreksi efek dari penilaian yang berlebihan atau kurang pada suatu sektor maupun pasar menggunakan prediksi nilai intrinsik paling akurat.
Rumus dari Discounted Cash Flow
Discounted cash flow dihitung dengan membagi keuntungan tahunan yang diharapkan menggunakan tingkat diskonto berdasarkan biaya modal rata-rata.
Adapun rumus DCF adalah sebagai berikut:
Keterangan:
- CF1 = arus kas untuk tahun pertama
- CF2 = arus kas untuk tahun kedua
- CFn = arus kas untuk tahun seterusnya
- r = tingkat diskonto
- n = tahun.
Sebagai contoh untuk periode 4 tahun, rumus DCF yang digunakan, antara lain:
Contoh Perhitungan Discounted Cash Flow
Berikut ini terdapat contoh perhitungan dari metode DCF, adalah sebagai berikut.
PT XYZ menghasilkan arus kas bebas sebesar Rp200.000.000 setiap tahunnya dan memiliki tingkat konstan 5%.
Nilai arus kas PT XYZ dapat diketahui dengan menggunakan perhitungan berikut:
Rp200.000.000 x 5% = Rp10.000.000
Dengan demikian, arus kas untuk tahun berikutnya adalah Rp200.000.000 + Rp10.000.000 = Rp210.000.000
Maka, perhitungan arus kas untuk tahun ketiga adalah (Rp210.000.000 x 5%) = Rp10.500.000 + Rp210.000.000 = Rp220.500.000
Jika tingkat diskonto perusahaan setiap tahunnya adalah sebesar 15%, maka nilai DCFnya adalah:
Jadi, keuntungan arus kas di masa depan yang bisa diperoleh PT XYZ selama periode tiga tahun adalah sebesar Rp548.260.869.
Kekurangan dari Discounted Cash Flow
Meskipun DCF adalah metode yang berguna untuk menilai pertumbuhan bisnis, namun terdapat beberapa kekurangan dari analisis ini, antara lain:
- Metode ini sangat sensitif terhadap asumsi. Memprediksi masa depan seringkali dianggap rumit dan ada berbagai faktor yang tidak stabil, seperti krisis kesehatan keuangan.
- Terdapat berbagai faktor eksternal penting yang tidak dapat diprediksi dengan analisis discounted cash flow, seperti persaingan dan perkembangan pasar.
- Perhitungannya relatif rumit dari rumus dasarnya, sehingga dinilai tidak sepenuhnya akurat.
TBrights merupakan tax consultant di Indonesia yang saat ini menjadi integrated business service di Indonesia yang dapat memberikan layanan perpajakan dan bisnis secara komprehensif termasuk dalam penyediaan jasa Penilaian.
by Tommy HO – Managing Partner TBrights
Referensi:
https://www.investopedia.com/terms/d/dcf.asp
https://accurate.id/ekonomi-keuangan/discounted-cash-flow-adalah/