Memiliki kondisi finansial yang stabil dan terjamin tentunya menjadi dambaan banyak orang. Soalnya, dalam kondisi seperti ini, semua orang akan lebih tenang dan terhindar dari rasa khawatir ketika harus menghadapi berbagai kendala dan risiko finansial yang mungkin terjadi di masa depan.
Selain itu, kondisi keuangan yang stabil juga memungkinkan seseorang untuk hidup lebih bahagia dan sejahtera karena dapat memenuhi kebutuhan dan keinginannya dibandingkan orang yang belum mencapai titik tersebut.
Namun untuk mencapai kondisi seperti itu, tidak bisa sembarangan. Meski merasa memiliki penghasilan yang banyak, bukan berarti Anda akan terhindar dari berbagai masalah keuangan. Oleh karena itu, setiap orang perlu menyiapkan dana darurat, dana pensiun, tabungan, dan investasi sebagai upaya mencegah dan mengantisipasi permasalahan tersebut.
Pada saat ekspatriat pindah ke luar negeri untuk melakukan pekerjaan rumah, salah satu bidang yang paling sulit dinavigasi adalah keuangan ekspatriat. Implikasi finansial dari tinggal di luar negeri sangatlah kompleks dan luas jangkauannya. Tanpa pemahaman yang jelas dan perencanaan keuangan yang matang, hal tersebut akan berdampak lama setelah ekspatriat kembali ke kampung halamannya. Ada 2 hal finansial yang harus dilakukan ekspatriat saat tinggal di luar negeri:
1. Menabung untuk ekspatriat
Sebagai seorang ekspatriat, mengelola keuangan menghadirkan serangkaian peluang dan pertimbangan unik. Banyak ekspatriat yang menabung lebih banyak dibandingkan sebelum mereka pindah ke luar negeri berkat pendapatan yang lebih tinggi, dan seringkali biaya hidup yang lebih rendah, serta potensi efisiensi pajak saat berada di luar negeri.
Untuk menyimpan/membuka rekening di Indonesia, WNA/ekspatriat cukup menunjukkan paspor. Setoran pertama minimal US$2.000 dan saldo maksimal US$50.000. Sedangkan bagi WNA yang menabung di atas US$50.000 selama 1 tahun, nasabah diminta untuk memasukkan paspor dan satu dokumen tambahan khusus berisi surat domisili, ijin kerja hingga bank referensi dari WNA tersebut.
Mengingat ekspatriat ingin menabung di bank asing yang mereka kenal di Indonesia, ada banyak pilihan. Kebanyakan dari mereka berbadan hukum dengan rekanan entitas lokal melalui kepemilikan saham terbanyak seperti American Express dengan Bank American Express Indonesia, HSBC dengan Bank HSBC Indonesia dan lain sebagainya. Ada juga Bank Asing yang beroperasi langsung di Indonesia seperti JPMorgan Chase, Bank of America, Deutsche Bank dan lain-lain. Beberapa Asing juga mempunyai kantor perwakilan di Ibukota Indonesia Jakarta seperti BNP Paribas, Bank of New York dan masih banyak lagi.
2. Investasi untuk ekspatriat
Jika ekspatriat ingin berinvestasi, ekspatriat harus bekerja lebih keras selama berada di luar negeri, pertimbangkan untuk melakukan diversifikasi investasi. Ada dua cara untuk melakukannya, yaitu:
- International diversification: invest some of the savings into developed or developing countries that aim to add value to the assets held by expatriates. For example, if an expat’s home country is developing economically, expats may consider investing in a more developed economy where the risk is lower and the finances are lower risk.
- Foreign direct investment: expats can minimize the risk of having all expatriate investments in one currency by buying shares in companies in other markets. Investing in this way allows expats to benefit from a rapidly growing company. Seek investment advice and make sure expats know where the company headquarters are and any tax implications before expats make this kind of investment.
In Indonesia today, most expatriates invest in property and food and beverage (F&B). For example, in the property sector such as apartments, while in the food and beverage (F&B) sector such as restaurants, cafes, and others.
Foreign Investment Requirements in Indonesia
For those foreigners/expats who live in Indonesia (thus who have a resident permit/KITAS or KITAP) it is possible to open a securities account at an Indonesian broker to invest or trade in Indonesia stocks exchange (Bursa Efek Indonesia / BEI). Usually, the following steps need to be taken:
- Submit a copy of your passport
- Fill in the agreement form provided by the broker or securities
- Pay a deposit; the amount varies from broker to broker or securities (let’s say USD $5,000)
- Obtain approval for the account
However, for an individual, as opposed to corporate, foreign investor who does not have a KITAS and Indonesian tax number (NPWP) it is very difficult, perhaps even impossible, to open a securities account in Indonesia. But not all brokers or securities have the same policies and therefore you are advised to contact brokers and inquire about their exact policies regarding foreign clients. For example, some brokerages will approve an account for an expat who does not have a NPWP although the KITAS is still required though.
There is also foreign direct investment (usually for business) in Indonesia, that require including:
- Must establish a company based on the business field listed in KBLI (Standard Classification of Indonesian Business Fields)
- This foreign company is in the form of a PT (Limited Liability Company) owned by at least two shareholders, either individuals or companies
- Pay attention to the guidelines for closed and open business fields with requirements for foreigners listed in Presidential Regulation (Perpres) No. 44 of 2016
- If the business field is not listed in the list, it means that foreign share ownership can be up to 100%
The minimum value of foreign direct investment in Indonesia is Rp 10 billion (excluding land and building prices). The minimum amount of capital deposited into banks in Indonesia is IDR 2.5 billion.
For shares to be purchased by foreign investors also have a maximum limit. Each business sector has arrangements regarding the maximum foreign share ownership of each. This is also regulated in Presidential Regulation No. 44 of 2016.
TBrights adalah layanan bisnis terintegrasi di Indonesia yang akan membantu Anda menetap dan meraih banyak peluang di Indonesia.
Oleh
Mitra Olina Rizki Arizal
Referensi:
https://www.allianzcare.com/en/about-us/blog/2020/01/expat-finance.html
https://bmoney.id/blog/perbedaan-tabungan-dan-investasi-120179
https://www.expat.hsbc.com/investments/ saving-and-investing-for-expats/
https://www.cermati.com/artikel/investasi-asing-langsung-dan-tidak-langsung-di-indonesia
https://www.indonesia-investments.com/finance/stocks-bonds/buy-stocks-and-bonds/item383