Jakarta – Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) Kementerian Keuangan tidak lagi mengkhawatirkan angka kekurangan penerimaan atau shortfall di tahun 2018.
Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Robert Pakpahan mengatakan penerimaan pajak sampai akhir tahun bakal tumbuh 17-18% atau masih di bawah target pertumbuhan nominal yang sebesar 23%.
“Di semester II harapan kita growth-nya makin bagus, faktor pengampunan pajak semakin kecil,” kata Robert di Kantor Pusat Ditjen Pajak, Jakarta, Selasa (10/7/2018).
Ditjen Pajak telah mencatat penerimaan sampai semester I-2018 sebesar Rp 581,54 triliun atau 40,84% dari target Rp 1.424 triliun.
Robert mengatakan, insentif fiskal berupa diskon pajak pun tidak memberikan rasa khawatir yang berlebihan bagi otoritas pajak nasional terhadap penerimaan. Begitu pun dengan fasilitas tarif PPh Final UMKM yang menjadi 0,5%.
Pemerintah telah menerbitkan beberapa insentif pajak salah satunya adalah tax holiday atau libur bayar pajak untuk investasi baru di Indonesia.
“Walapun diberikan tax holiday, tapi pemerintah dapat pajak dari karyawan, lalu jika sudah produksi mendapatkan PPN,” ungkap dia.
Sementara itu, Direktur Potensi dan Kepatuhan, dan Penerimaan Pajak Ditjen Pajak Kementerian Keuangan Yon Arsal mengatakan angka shortfall di 2018 akan lebih sedikit dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
“Kita tidak sekhawatir tahun sebelumnya, shorfall sedikit bisa ditambal oleh PNBP yang tinggi,” kata Yon.
Menurut dia, pertumbuhan ekonomi nasional saat ini cukup memberikan angin segar bagi penerimaan pajak. Apalagi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun optimistis bahwa pendapatan negara bisa 100% bahkan lebih Rp 8 triliun dari target yang tercatat di APBN.
Meski demikian, Yon mengaku tidak bisa memastikan angkashortfall di 2018. Yang jelas, Ditjen Pajak tetap akan memenuhi target penerimaan yang sebesar Rp 1.424 triliun sampai akhir tahun ini.
“Kalau 2016 penerimaan DJP ngos-ngosan, bea cukai ngos-ngosan, jadi semuanya butuh kerja keras. Kalau sekarang Ibu (Menteri Keuangan) melihat penerimaan negara oke lah,” papar dia. (ara/ara)
sumber : finance.detik.com